Kamis, 31 Maret 2016

You Get What You Are!

You Get What You Are! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Einstein mengatakan, “Learning is not a product of schooling but the lifelong attempt to acquire it.“ Jadi, proses pembelajaran mestinya tidak berhenti saat lulus sekolah, tetapi perlu terus diupayakan sepanjang hayat.

Nah, kalau kegiatan “membaca” kita anggap sebagai salah satu tolok ukur pembelajaran, kira-kira bagaimana faktanya di Indonesia? Saya ambil data hasil survey.

Riset Roy Morgan Juli 2006 sd Juni 2007 terhadap 21.686 responden di 20 kota besar Indonesia menyatakan bahwa 8,6 juta orang mengunjungi toko buku, atau sekitar 12% dari jumlah penduduk kota tersebut. Cuma mengunjungi, belum tentu membaca atau membeli buku, karena di toko buku ada juga barang-barang nonbuku.

Riset AC Nielsen Okt 2006 sd Sept 2007 di 15 kota besar Indonesia menyimpulkan bahwa 14% dari penduduk di 15 kota tersebut suka membaca, atau kurang dari 6 juta orang. Yang disebut “suka membaca” adalah dalam periode itu mereka membaca buku… belum tentu benar-benar “suka”, dan kita masih bertanya-tanya mengenai seberapa banyak yang dibaca selama setahun itu.

Selain itu, dinyatakan juga bahwa semakin tua semakin tidak membaca. Ambang batasnya umur 40 tahun (7,2%) dan 50 tahun (7,5%). Anda bisa membayangkan? Di sebuah kerumunan pesta kawin, dari empat belas orang yang berumur 40 tahun ke atas, kira-kira hanya ada seorang yang selalu memperkaya diri dengan membaca buku bermutu.

<
... baca selengkapnya di You Get What You Are! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 29 Maret 2016

Nasib di Langit

Nasib di Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada jaman dahulu ada seorang Jendral dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak.

Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar kalau-kalau akan menderita kekalahan dan mati sia-sia.

Di tengah perjalanan menuju medan perang, Jendral itu singgah di sebuah kuil kecil. Ia sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa.

Sedangkan prajuritnya menanti di luar kuil itu dengan harap-harap cemas.

Tak lama kemudian, sang Jendral keluar dari kuil tersebut.

Ia berteriak pada seluruh pasukannya, “Kita telah mendapat petunjuk dari langit.”

Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil mengacungkan koin itu ke udara ia berkata,

“Sekarang, kita lihat apa kata nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul, maka kita akan menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung pada nasib.”

Jendral lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar di udara. Lalu jatuh berguling-guling di tanah.
Seluruh pasukan mengamati apa y
... baca selengkapnya di Nasib di Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 28 Maret 2016

Wiro Sableng #69 : Ki Ageng Tunggul Keparat

Wiro Sableng #69 :  Ki Ageng Tunggul Keparat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Ep : KI AGENG TUNGGUL KEPARAT

LAKSANA terbang kuda coklat berlari kencang di bawah panas teriknya matahari. Dalam waktu yang singkat bersama penunggangnya dia sudah sampai di kaki bukit untuk selanjutnya lari terus memasuki lembah subur yang terhampar di kaki bukit. Si penunggang kuda mendongak ke langit. Matahari dilihatnya tepat di ubunubun kepalanya. Parasnya kontan berubah.
"Celaka!" keluhnya dalam hati. "Celaka! Aku hanya punya waktu dua belas jam lagi! Kalau apa yang kucari tak dapat kutemui mampuslah aku!" Dia memandang lagi ke matahari di atasnya lalu menyentakkan tali kekang agar kuda tunggangannya lari lebih cepat.

Orang itu berpakaian biru gelap. Kulitnya yang hitam liat menjadi lebih hitam karena warna pakaiannya itu. Dibawah blangkon yang menutupi kepalanya, wajahnya tidak sedap untuk dipandang kalau tak mau dikatakan mengerikan.

Pada pipinya sebelah kiri mulai dari ujung bibir sampai ke tepi mata terdapat parut bekas luka yang lebar. Cacat ini membuat daging pipinya tertarik sedemikian rupa sehingga matanya terbujur keluar, kelopak sebelah bawah membeliak merah dan selalu berair sedang mulutnya tertarik pecong.

Di satu pedataran tinggi yang ditumbuhi pohon-pohon kapas,
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #69 : Ki Ageng Tunggul Keparat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 27 Maret 2016

Kho Ping Hoo - BKS#09 - Kisah Sepasang Rajawali

Kho Ping Hoo - BKS#09 - Kisah Sepasang Rajawali
 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1Kisah Sepasang Rajawali

Seri : Bu Kek Siansu #09

Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo

"Haaiiiii.... hiiyooooo.... huiiiiii....!"

"Eh, Bu-te (adik Bu), jangan main-main! Angin bertiup begini kencang, lekas duduk dan membantu aku. Gulung layar itu, kita bisa celaka kalau angin sebesar ini dan layar tetap berkembang!"

"Yahuuuuu....! Wah, dengar, Lee-ko (kakak Lee), suara terbawa angin tentu terdengar sampai jauh. Hiyooooohhhhh....!"

Mereka adalah dua orang anak laki-laki yang menjelang dewasa, berusia empat belas tahun, berwajah tampan dan bertubuh tegap kuat. Mereka ini kakak-beradik yang mempunyai ciri wajah berbeda sungguhpun sukar dikatakan siapa di antara mereka yang lebih tampan. Yang disebut Lee-ko adalah Suma Kian Lee, sedangkan adiknya itu adalah Suma Kian Bu, dan kedua orang anak laki-laki ini bukan anak-anak nelayan biasa yang bermain-main dengan perahu mereka, melainkan putera-putera Pendekar Super Sakti Suma Han atau yang lebih terkenal dengan julukan Pendekar Super Sakti atau Pendekar Siluman, Majikan Pulau Es!

Pendekar Super Sakti yang mengasingkan diri dari dunia ramai selama bertahun-tahun, tinggal di Pulau Es bersama dua orang isterinya, yaitu Puteri Nirahai dan Lulu, dua orang isteri yang cantik jelita dan mencinta suaminya dengan sepenuh jiwa raga merek
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#09 - Kisah Sepasang Rajawali Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 26 Maret 2016

Selagi Masih Bisa

Selagi Masih Bisa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Semuanya itu disadari John pada saat dia termenung seorang diri, menatap kosong keluar jendela rumahnya.

Dengan susah payah ia mencoba untuk memikirkan mengenai pekerjaannya yang menumpuk. Semuanya sia-sia belaka. Yang ada dalam pikirannya hanyalah perkataan anaknya, Magy, di suatu sore sekitar 3 minggu yang lalu.

Malam itu, 3 minggu yang lalu John membawa pekerjaannya pulang. Ada rapat umum yang sangat penting besok pagi dengan para pemegang saham.

Pada saat John memeriksa pekerjaannya, Magy, putrinya yang baru berusia 2 tahun datang menghampiri, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru bersampul hijau dengan gambar peri.

Dia berkata dengan suara manjanya,

"Papa lihat !"

John menengok ke arahnya dan berkata,

"Wah, buku baru ya ?"

"Ya Papa!" katanya berseri-seri, "Bacain dong !"

"Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh", kata John dengan cepat sambil mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas di depan hidungnya.

Magy hanya berdiri terpaku di samping John sambil memperhatikan. Lalu dengan suaranya yang lembut dan sedikit dibuat-buat mulai merayu kembali,

"Tapi mama bilang Papa akan membacakannya untuk Magy".

Dengan perasaan agak kesal John menjawab,

"Magy dengar, Papa sangat sibuk. Min
... baca selengkapnya di Selagi Masih Bisa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 21 Maret 2016

Perang dengan Kemiskinan Mental

Perang dengan Kemiskinan Mental Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa bulan terakhir ini, kita semua tak lepas dari wacana kebangkitan bangsa Indonesia. Para politisi, pengusaha, cendekiawan, agamawan, akademisi, mahasiswa, dan hampir semua kalangan, dengan bersemangat membicarakan bagaimana membangkitkan kembali bangsa yang besar ini. Siapa yang harus memulai bekerja keras membangkitkan Indonesia kembali? Para pemimpin? Atau “mereka” di luar sana? Atau justru harus dimulai dari diri kita sendiri? Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja, relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini, peperangan sesungguhnya tidak terjadi “di luar sana”, melainkan perang terjadi “di dalam diri kita”. Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang sekian lama telah membelenggu diri kita.

Apa itu kemiskinan m
... baca selengkapnya di Perang dengan Kemiskinan Mental Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 19 Maret 2016

Wiro Sableng #38 : Iblis Berjanggut Biru

Wiro Sableng #38 : Iblis Berjanggut Biru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

DUA PEMUDA berpakaian kelabu dan sama menunggang kuda hitam, memacu kuda masing-masing menuju ke timur. Di belakang, di arah punggung mereka sang surya yang hampir tenggelam membersitkan sinar kuning merah. Ratusan kelelawar terbang berputarputar di arah selatan lalu lenyap di balik ketinggian pohon-pohon jati di puncak bukit kecil.

Pemuda yang menunggang kuda di samping kiri bertubuh ramping semampai, memiliki kehalusan kulit seperti peremptlan. Kepalanya dibungkus dengan sehelai kain berwarna merah. Kawannya seiring berbadan tegap. Dadanya yang berbulu tersembul di balik bajunya yang tidak berkancing. Memasuki jalan yang agak mendaki di lereng bukit, kuda tunggangan pemuda berikat kepala merah tiba-tiba saja seperti ditarik oleh satu kekuatan dahsyat dari belakang hingga binatang ini berhenti berlari. Kalau saja penunggangnya tidak cekatan dan sigap merangkul leher kuda itu, niscaya dia akan terlempar.

"Hai ....! Ada apa denganmu Wesi Ireng?!" Si pemuda menegur kuda tunggangannya lalu mengusap-usap leher binatang itu.

"Kudamu berlaku aneh!" berkata pemuda bertubuh tegap. Namun dia sendiri menjadi kaget ketika mendadak kuda tunggangannya meringkik keras sambil mengangkat kedua kaki depannya tinggi-tinggi ke udara.

"Tenang! Tenang Panah Ireng!" Pemuda ini berusaha menenangkan kudanya ya
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #38 : Iblis Berjanggut Biru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 12 Maret 2016

Pulau Hamil

Pulau Hamil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Anginnya sejuk, Yah. Tempat apa ini?”
“Ini namanya Pantai, Nak.”
“Pantai apa, Yah?”
“Namanya Pantai Ujung”
“O, ujungnya yang mana, Yah?” ucap Latifah sementara dua jari telunjuk mungilnya yang baru berusia hampir lima tahun menunjuk ke arah yang berlawanan.
“Aduh, Fah, kamu banyak tanya. Dari tadi tidak pernah diam,” kata Maliki, sebuah tangannya merangkul tangan Latifah kecil yang hampir berlari di sampingnya.
“Yang mana, Yah?” ulang Latifah seakan tidak mendengar keluhan ayahnya. Pertanyaan beruntun tak putus-putusnya keluar dari mulut mungil anak itu, menghujani Maliki sejak mereka tadi meninggalkan Rumah dan di sepanjang jalan di dalam mobil, hingga mendarat di Pantai Ujung tidak jauh dari Kota. Tempat mereka biasa melepaskan kepenatan di akhir pekan.

Maliki tidak habis pikir dengan anak tunggalnya itu yang sangat rajin mengoceh dan tidak mengenal lelah. Padahal jarak dari rumah ke pantai tidak kurang dari lima jam perjalanan. Dan perjalanan itu pun mengantukkan bagi orang dewasa. Tetapi Latifah tetap bersemangat, kadang-kadang kasihan juga Maliki melihat anaknya. Dicobanya untuk mengajak istirahat sebentar
... baca selengkapnya di Pulau Hamil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 11 Maret 2016

Hikayat Harimau dan Serigala

Hikayat Harimau dan Serigala Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan.

Luka yang di derita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di kejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun sayang, sebuah panah yang telah di bidik malah mengenai kaki belakangnya.

Kini, hewan bermata liar itu tak bisa berburu lagi bersama harimau, dan tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.

Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi.

Setiap selesai berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walaupun sedikit, sang serigala selalu mendapat bagian daging hewan buruan.

Sang harimau paham, bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati terpanah si pemburu.

Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lainnya. Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi siapapun yang mendengar. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di pojok gua.

Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga
... baca selengkapnya di Hikayat Harimau dan Serigala Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 09 Maret 2016

Mencari Kebahagiaan

Mencari Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada seekor celeng yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor kera yang mempunyai sifat sebaliknya. Kera itu periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Suatu hari, celeng bertamu ke rumah kera.

Kata celeng, “Kera, kudengar kau binatang paling bijaksana di rimba belantara. Benarkah itu?”

Sahut kera, “Kata warga rimba, memang demikian.”

“Kalau begitu, boleh aku meminta nasihat padamu?” kata celeng lebih lanjut.

“Oh, silahkan.”

"Begini, Kera. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apa gerangan sebabnya?”

Kera berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Oho, Celeng, pergilah cari pohon zonga. Buahnya berwarna ungu. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah zonga saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.”

“Buah zonga? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat buah itu?”

Esoknya celeng berkelana. Untuk mencari buah kebahagiaan itu.

Setahun kemudian tiba di rimba tempat ia lahir. Kera menyambut kedatangan celeng, yang kini wajahnya segar dan ceria.

Tanya kera, “sudahkah kautemukan buah zonga?”

Celeng menjawab, “Belum, Kera. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon zo
... baca selengkapnya di Mencari Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 03 Maret 2016

Penyesalan Terdalam

Penyesalan Terdalam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sinopsis..
Menceritakan tentang kesetiaan seorang lelaki yang bernama kelvin menunggu cinta dari seorang gadis yang bernama stevy, setelah 5 tahun sabar terus menunggu akhirnya kelvinpun mendapatkan cinta stevy, namun takdir berkata lain, di saat mereka telah menentukan tanggal pernikahan kelvin meninggal karena penyakit gagal jantung.

* terlihat seorang gadis yang bernama stevy hendak berangkat kerja menunggu angkot di pinggir jalan, selang beberapa menit datanglah seorang lelaki dengan mengendarai sepeda motor yang tiba-tiba berhenti di depan gadis itu, rupanya gadis itu telah mengenali pengendara motor itu yang ternyata kelvin, lalu gadis itupun pergi meninggalkannya, namun lelaki itu terus mengejarnya, hingga akhirnya gadis itu berhenti dan menatap dengan tajam, ke arah lelaki itu,

“mau apa sih kamu..?” Kata gadis itu.
Dengan tersenyum lelaki itu menjawab “mau ngajak kamu bareng berangkat kerja..” “ga perlu, aku bisa sendiri”. Ucap stevy.. “tapi aku tidak bisa sendiri”. Jawab kelvin. Seraya menghela nafas stevy meninggalkan kelvin kembali, namun kini kelvin turun dari motor dan mengejar stevy, setelah mendapatkannya kelvin langsung menarik tangan stevy, lalu stevy berteriak dengan nada marah. “kelvin, apa yang kamu lakuin..? Lepasin tangan aku..” Lalu kelvin berhenti dan terus menatap stevy tanpa berkata apapun. 
... baca selengkapnya di Penyesalan Terdalam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jejak-Jejak Keajaiban Mimpi

Jejak-Jejak Keajaiban Mimpi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Keajaiban itu, berawal saat mahasiswa baru yang bernama Tira menginjakkan kakinya di sebuah kampus tersohor. Yaitu institut teknologi bandung, dengan tekad yang kuat untuk menuntut ilmu di kampus tersebut. Ia mulai membuat jejak-jejak mimpinya. Setelah disambut dengan hangat di kampus tersebut, ia mulai menuliskan mimpi-mimpinya pada dua lembar kertas dan ia tempelkan pada dinding kamar kostnya. Pada suatu ketika ada teman-teman Tira yang berkunjung ke kostnya dan mereka melihat dua lembar kertas yang tertempel dinding kostnya tersebut mereka membaca isi dari dari dua lembar kertas tersebut yang berisikan impian-impian yang dituliskan oleh Tira. Setelah itu teman-teman Tira pun berkata padanya “hahaha, sudahlah Tir… itu kan cuman hayalan kamu aja”, ujar teman-teman Tira dengan ekspresi menyindirnya. Lalu Tira menjawabnya dengan santai “gak apa-apa kok sob siapa tau suatu hari nanti jadi kenyataan”, lalu teman-teman Tira tersadar akan semangat yang besar dari Tira mereka pun memberikan dukungan untuk Tira dan berkata “oke deh Tir semoga aja impianmu itu bukan jadi pajangan belaka”, “oke sob, terima kasih atas dukungan kalian” sahut Tira. Selain teman-teman yang mendukung Tira banyak juga teman-teman yang mencemooh bahkan mencaci makinya. Namun ia tak perduli akan hal itu. Ia tetap bersemangat menggapai impian-impiannya dan berkata dalam hatinya
... baca selengkapnya di Jejak-Jejak Keajaiban Mimpi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu